Rabu, 21 November 2012

GoodDay Vanilla Latte: Korelasi Bungkus dan Isi

Malam ini niat hati ingin menonton bola, liga Champions Eropa, namun apa dikata dari jam 9 malam mata sudah mulai ngantuk. Selepas jam 9 akhirnya kantuk datang melanda dan jadilah tertidur di depan TV sampai jam 11 an malam. Terbangun, segera saya masuk ke dapur dan menuangkan air panas ke dalam cangkir dari sebuah dispenser. Setelah cangkir hampir penuh, mata dan tangan pun bergerilya di antara tumpukan sachetan kopi yang teronggok di kotak plastik dan ketemulah sachet: GoodDay Vanilla Latte. Saya pikir lumayan nih untuk menambah daya terang mata. :)



Segera saya buka bungkusnya dan menuang isinya ke dalam cangkir, mengaduknya dan jadilah secangkir GoodDay Vanilla Late :) Mantap !! Rasanya memang khas, lain daripada yang lain dan yang jelas kemepyar.
Entah sengaja atau tidak datanglah sekelebat pencerahan dalam otak saya. Ternyata bungkus itu mencerminkan isinya. Ketika saya memilih sachet GoodDay Vanilla Latte lalu membuat secangkir kopi, rasa yang terjadi memang seperti layaknya kopi yang berasa vanilla. Akan menjadi lain rasanya jika saya memilih Kopi Kapal Api Grande atao Coffemix White Coffe atau Kopi Kapal Api Classic. Yayaya.. bungkus dan rasa yang tertera mencerminkan rasa. Artinya selaras dengan apa yang ditawarkan, tidak terjadi ke-slenco-an dalam arti, tidak ada perbedaan antara tulisan rasa di bungkusnya dengan sajian yang sudah dibuat dalam bentuk seduhan.

Belajar dari bungkus GoodDay Vanilla Latte ini, saya menjadi berandai-andai, alangkah bijaknya kita bila apa yang menjadi "bungkus" diri kita sesuai dengan apa yang menjadi "isi" kita, antara tampilan luar dan tampilan dalam terjadi korelasi yang klop, sejalan dan searah, tak berjalan sendiri-sendiri. Maksudnya adalah apa yang menjadi prinsip hidup, setiap perkataan yang kita ucapkan sebisa mungkin selaras dengan apa yang kita lakukan. Tidak ada ke-slenco-an antara ucapan dan tindakan. Kadang kita terjebak dalam orasi kata-kata tapi tak pernah bisa mewujudkannya dalam tindakan nyata, istilah orang Jawa, gajah diblangkoni, iso kotbah ora iso nglakoni. Itu memang wajar dialami manusia, tetapi akan menjadi lebih baik jika kita mampu untuk menyelaraskan antara ucapan dan tindakan layaknya berguru pada sebungkus GoodDay Vanilla Latte.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar