Seringkali banyak orang pergi ke tempat yang dirasa sepi untuk
mendapatkan suasana ketenangan, misalnya pergi ke pantai, gua maria,
pegunungan, tempat-tempat wisata dan sebagainya. Mereka beranggapan, dengan
pergi ke tempat-tempat seperti itu, ketenangan akan datang. Saya pun pernah
beranggapan demikian. Ketika banyak masalah yang serasa sulit untuk dipecahkan
atau menghadapi persoalan kehidupan yang kadang menyesakkan, saya lalu pergi
mencari tempat yang sepi (biasanya gua maria) hanya untuk mendapatkan apa itu
ketenangan dan berharap semoga ada jawaban atas permasalahan hidup saya. Namun yang
sering terjadi pula, ketika akhirnya saya sampai di tempat yang sepi itu justru
bertolak belakang dengan apa yang saya harapkan sebelum saya berangkat. Tidak ada
jawaban apalagi ‘suasana’ yang memang menenangkan. Tempatnya memang sepi dan
sejuk namun apa saja yang ada di pikiran tak lekas sejuk. Malah, bertambahlah
lalu lintas di pikiran saya. Harapan awal yang saya pegang akhirnya tak
kesampaian karena saya harus beradaptasi lagi dengan keadaan baru dan itu
mempengaruhi proses berpikir yang harus mulai lagi dari awal. Ketika akhirnya
saya pulang dari tempat itu, hanya tambah kebingungan yang saya bawa pulang dan
bukan menemukan jawaban seperti yang saya harapkan.
Ya, itulah angan-angan. Seringkali saya melupakan bahwa
jawaban atas permasalahan hidup saya ada di tangan saya setiap waktu. Sebenarnya
tak perlulah saya harus pergi ke tempat-tempat yang sepertinya sepi hanya untuk
menemukan jawaban ataupun penguatan. Semuanya sudah ada di tangan saya, hanya
seringkali saya belum menyadarinya. Yang diperlukan hanya duduk diam,
menenangkan pikiran dari aktivitasnya lalu pelan-pelan menelaah permasalahan. Kesadaran,
ya biarkan kesadaran yang mengambil peran dan bukan gejolak suara nafsu
keegoisan yang berkata. Saya meyakini bahwa setiap permasalahan ada cara
penyelesaiannya. Dan semuanya tergantung bagaimana kita mengambil sikap dan
keputusan untuk menyelesaikannya. Yang terpenting juga adalah soal waktu. Tapi waktu
pun bisa diakali dengan kemampuan pikiran kita menelaah setiap masalah. Maka semua
kembali kepada pikiran kita untuk menyelesaikannya. Demikian hari ini saya
bercerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar