Rabu, 10 April 2013

Cerita soal Masalah



Seringkali banyak orang pergi ke tempat yang dirasa sepi untuk mendapatkan suasana ketenangan, misalnya pergi ke pantai, gua maria, pegunungan, tempat-tempat wisata dan sebagainya. Mereka beranggapan, dengan pergi ke tempat-tempat seperti itu, ketenangan akan datang. Saya pun pernah beranggapan demikian. Ketika banyak masalah yang serasa sulit untuk dipecahkan atau menghadapi persoalan kehidupan yang kadang menyesakkan, saya lalu pergi mencari tempat yang sepi (biasanya gua maria) hanya untuk mendapatkan apa itu ketenangan dan berharap semoga ada jawaban atas permasalahan hidup saya. Namun yang sering terjadi pula, ketika akhirnya saya sampai di tempat yang sepi itu justru bertolak belakang dengan apa yang saya harapkan sebelum saya berangkat. Tidak ada jawaban apalagi ‘suasana’ yang memang menenangkan. Tempatnya memang sepi dan sejuk namun apa saja yang ada di pikiran tak lekas sejuk. Malah, bertambahlah lalu lintas di pikiran saya. Harapan awal yang saya pegang akhirnya tak kesampaian karena saya harus beradaptasi lagi dengan keadaan baru dan itu mempengaruhi proses berpikir yang harus mulai lagi dari awal. Ketika akhirnya saya pulang dari tempat itu, hanya tambah kebingungan yang saya bawa pulang dan bukan menemukan jawaban seperti yang saya harapkan.

Ya, itulah angan-angan. Seringkali saya melupakan bahwa jawaban atas permasalahan hidup saya ada di tangan saya setiap waktu. Sebenarnya tak perlulah saya harus pergi ke tempat-tempat yang sepertinya sepi hanya untuk menemukan jawaban ataupun penguatan. Semuanya sudah ada di tangan saya, hanya seringkali saya belum menyadarinya. Yang diperlukan hanya duduk diam, menenangkan pikiran dari aktivitasnya lalu pelan-pelan menelaah permasalahan. Kesadaran, ya biarkan kesadaran yang mengambil peran dan bukan gejolak suara nafsu keegoisan yang berkata. Saya meyakini bahwa setiap permasalahan ada cara penyelesaiannya. Dan semuanya tergantung bagaimana kita mengambil sikap dan keputusan untuk menyelesaikannya. Yang terpenting juga adalah soal waktu. Tapi waktu pun bisa diakali dengan kemampuan pikiran kita menelaah setiap masalah. Maka semua kembali kepada pikiran kita untuk menyelesaikannya. Demikian hari ini saya bercerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar