Rabu, 19 Desember 2012

Puisi: Intrik Hujan

..malam ini, sang bulan tersenyum muram di selaput awan..
..remang menyala, ia menyapa malam..
..terlalu lama, ia tak bersua dengan sahabatnya karena ada hujan yang menyela..
..kadang ia menangisi rindunya pada malam yang tak tersampaikan karena hujan..
..dan ia menitipkan air matanya pada hujan..
..jatuh ke tanah untuk memeluk malam..
..tak sehangat saat bersamanya, kali ini malam harus menahan dinginnya hujan yang membawa kerinduan bulan..

..rupanya hujan tertawan malam, ia lupa menyampaikan titipan rindu sang bulan untuk malam.. 
..malam telah memikat hujan dan hujan mengkhianati kesetiaan bulan pada malam..
..beranjak pagi, hujan lelah dan ia bersiap pulang, berpura-pura ceria pada sang bulan.. 
..bulan tak tahu bahwa hujan telah merebut malam dan sekarang tak kan ada sinar remangnya menemani malam..

..rupanya pagi sudah tiba..

Sleman, 19122012
terinspirasi tatapan bulan malam ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar