Selasa, 12 Juni 2012

Cangkir Cantik

Cangkir  Cantik

Sepasang kakek nenek pergi berbelanja di sebuah took souvenir untuk mencari hadiah yang akan diberikan pada cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.
“Lihat cangkir itu.” Kata si nenek kepada si kakek.
“Inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat.” Ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir itu berbicara, “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik.”

Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. “Stop! Stop!” aku berteriak. Tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. “Stop! Stop!” Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi, ia mulai memasukkan aku ke dalam perapian. “Panas! Panas !” teriakku dengan keras. “Stop! Cukup!” teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, “Belum!” akhirnya setelah waktu yang cukup lama, ia mengangkatku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin.

Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum! Setelah aku dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnaiku. Asapnya begitu memualkan. “Stop! Stop!” teriakku. Wanita itu berkata, “Belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan memasukkan aku lagi ke dalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya. “Tolong! Hentikan penyiksaan ini!” aku berteriak sekuat-kuatnya sambil menangis. Tapi ia terus saja membakarku dan setelah puas “menyiksaku” ia membiarkan aku dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkanku di dekat kaca. Aku melihat diriku..aku terkejut sekali!! Aku hamper tidak percaya karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik! Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Seperti itulah kehidupan membentuk kita. Dalam perjalanan hidup akan banyak kita temui keadaan yang tidak menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi itulah, satu-satunya cara untuk mengubah kita supaya menjadi “cantik” layaknya kisah cangkir tadi. Janganlah lupa bahwa pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan kita. Artinya tidak ada alasan untuk tergoda dan jatuh dalam keterpurukan apabila kita sedang menghadapi ujian kehidupan. Hanya orang yang tegar dan kuatlah yang akan bisa menjadi pemenang. Jangan kecil hati, karena Tuhan sedang membentuk kita. Bentukan-bentukan yang kita alami memang menyakitkan, tetapi setelah prose situ selesai, kita akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar