Cangkir Cantik
Sepasang kakek nenek pergi berbelanja di
sebuah took souvenir untuk mencari hadiah yang akan diberikan pada cucu mereka.
Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.
“Lihat cangkir itu.” Kata si nenek
kepada si kakek.
“Inilah cangkir tercantik yang pernah
aku lihat.” Ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu,
tiba-tiba cangkir itu berbicara, “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu
diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik.”
Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi,
aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada
seorang dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia
mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. “Stop! Stop!” aku berteriak.
Tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku
berulang-ulang. “Stop! Stop!” Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja
meninjuku tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi, ia mulai
memasukkan aku ke dalam perapian. “Panas! Panas !” teriakku dengan keras.
“Stop! Cukup!” teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, “Belum!” akhirnya setelah
waktu yang cukup lama, ia mengangkatku dari perapian itu dan membiarkan aku
sampai dingin.
Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh,
ternyata belum! Setelah aku dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan
ia mulai mewarnaiku. Asapnya begitu memualkan. “Stop! Stop!” teriakku. Wanita
itu berkata, “Belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan memasukkan
aku lagi ke dalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya. “Tolong! Hentikan
penyiksaan ini!” aku berteriak sekuat-kuatnya sambil menangis. Tapi ia terus
saja membakarku dan setelah puas “menyiksaku” ia membiarkan aku dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang
wanita cantik mengangkatku dan menempatkanku di dekat kaca. Aku melihat
diriku..aku terkejut sekali!! Aku hamper tidak percaya karena di hadapanku
berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik! Semua kesakitan dan penderitaanku
yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Seperti itulah kehidupan membentuk kita.
Dalam perjalanan hidup akan banyak kita temui keadaan yang tidak menyenangkan,
sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi itulah, satu-satunya cara
untuk mengubah kita supaya menjadi “cantik” layaknya kisah cangkir tadi.
Janganlah lupa bahwa pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan
kita. Artinya tidak ada alasan untuk tergoda dan jatuh dalam keterpurukan
apabila kita sedang menghadapi ujian kehidupan. Hanya orang yang tegar dan
kuatlah yang akan bisa menjadi pemenang. Jangan kecil hati, karena Tuhan sedang
membentuk kita. Bentukan-bentukan yang kita alami memang menyakitkan, tetapi
setelah prose situ selesai, kita akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar